CINTA DAN REVOLUSI

 


               Jesus surgafara 



Cinta Itu sesuci sagu

Lembutnya sangat papeda

Walau sekujur tubuh berduri


Cinta itu rasa

Tentang kedalaman-kedalaman

Tak tuntas teraba, tuntas terasa


Cinta itu pengertian

Tetapi bukan satu jaga satu

Dalam prasangka-prasangka isi koteka


Cinta itu perhatian

Tetapi hati adalah perawan

Ia bisa retak, luka, darah


Cinta itu kekuatan

Ia tidak takut loreng, lars, peluru

Darah tumpah itu ibadah, mati itu sempurna


Cinta itu perjuangan

Ia tulus selurus batang pinang

Tidak bisa satu bengkok satu


Cinta itu perlawanan

Ia menolak disetubuhi investasi

Apalagi disodomi birokrasi militeristik


Cinta itu kebebasan

Tuhan tak sabdakan penjajahan

Sebab Tuhanlah sang pembebas paling radikal


Cinta itu mulia

Ia membuat Tuhan besar dan Papua makmur

Mengapa ko kaya, tapi kamu Papua miskin?


Cinta itu profetik

Rasa cinta, bilang cinta, kerja cinta,

Bukan bilang cinta, sambil tembak jantung Papua


Cinta itu buta

Tetapi bisa bikin sakit jiwa

Jika keadilan tumbuh-tumbang tumbuh-tumbang


Cinta itu harus dipupuki

Dibungkus agar tumbuh dewasa bebas merdeka

Seperti mimpi setiap anak bangsa Papua


Cinta itu suara cendrawasih

Tentang sa pu tangan hapus air mata Papua

Agar bukan menangis melainkan melawan


Cinta itu seni membuka jalan

Manakala seribu jalan buntu

Masih ada satu jalan terakhir untuk bebas


Cinta itu tidak bungkam

Ia buka mulut, unjuk gigi, julur lidah

Ia boleh kibar bendera dan teriak merdeka


Cinta itu kodrat Papua

Ia putih walau terbungkus kulit hitam

Ia lurus walau bermahkota keriting rambut


Cinta itu bening air Teluk Cendrawasih

Ia tak bisa dicemari tipu daya kentut republik

Manis di bibir petinggi, pahit di empedu Papua


Cinta itu tidak fana

Badan bisa mati, keadilan bisa mati

Tetapi jiwa kebenaran hidup setua Tuhan


Cinta itu tidak mungkin terpenjara

Tubuh dibui, mulut dibungkam

Tetapi kenangan republik jahat, tidak terpenjara


Cinta itu ada di peradilan akhir

Akan terbukti ko pu cinta cuma lem aibon

Manis di pidato, tetapi mabuk sampai kiamat


Cinta itu selalu tolak lupa

Langit merah putih tampar bintang kejora

Maka kamu ingat, darah Papua sudah jadi sungai bagaikan kali mamberamo


Cinta itu revolusi

Ia selalu cetuskan isi jiwa

Menjadi merdeka.

“CINTA DAN KEBEBASAN BUTUH PEMBERONTAKAN”

Cinta bukan harus menyakiti,cinta juga bukan soal baku mengerti dan baku jaga tetapi cinta itu soal perasaan.

Cinta itu harus diperjuangkan,tetapi cinta juga tidak dipaksa. Cinta itu buta tapi dia jahat bisah buat Orang sakit jiwa.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PEMBEBASAN UMAT MANUSIA

Rakyat Papua Dalam Badai (DEHUMANISASI